Kamis, 11 Juni 2015

Contoh Soal Statistika Matematika I



Soal Statistika Matematika 1. Bab Peluang
3.      Sebuah kotak berisi 500 amplop, 75 diantaranya berisi uang Rp. 100, 150 berisi Rp.25 dan 275 berisi Rp.10. sebuah amplop dijual seharga Rp.25. tuliskanlah ruang sampel untuk ketiga macamjumlah uang dan berilah peluang pada tiap titk sampel, kemudian hitunglah peluang bahwa amplop pertama berisi uang kurang dari Rp.100.
4.      Suatu dadu dibuat sedemikian rupa sehingga angka 1 dan 2 muncul dua kali lebih sering dari pada 5, yang muncul tiga kali lebih sering daripada 3,4, atau 6. Bila dadu digulirkan sekali, cari peluang bahwa yang muncul
a.       Angka genap
b.      Angka yang merupakan kuadrat murni
c.       Angka yang lebih besar dari 4
5.      Bila A dan B dua kejadian yang saling terpisah dengan P(A)= 0,3 dan P(B)= 0,5 hitunglah
a.      
b.     
c.      
6.      Bila A, B, dan C kejadian yang saling terpisah dan P(A)= 0,2 ; P(B)=0,3 dan P(C)= 0,2 , cari :
a.      
b.     
c.      
7.      Bila suatu huruf diambil secara acak dari alfabet, cari peluangnya bahwa huruf yang terambil
a.       Suatu huruf hidup tidak termasuk y
b.      Berada didepan huruf j
c.       Berada dibelakang huruf g
8.      Bila suatu permutasi dari kata putih diambil secara acak, cari peluang bahwa permutasi itu
a.       Berawal dengan huruf mati
b.      Berakhir dengan huruf hidup
c.       Huruf mati dan huruf hidup bergantian
9.      Bila setia tulisan sandi pada suatu katalog diawali dengan 3 huruf yang berlainan disusul oleh 4 angka dari 1 sampai 9 (digit) yang berlaianan, carilah peluang memilih secara acak satu barang bersandi yang berawal huruf hidup dan angka terkhir genap.
10.  Dua dadu dilantun. Cari peluang memperoleh
a.       Jumlah 8
b.      Peling banyak jumlahnya 5
11.  Dua kartu diambil secara berurutan tanpa dikembalikan dari suatu kotak kartu bridge. Berapa peluang kedua kartu tersebut lebih besar dari dua tapi lebih kecil dari 8?
12.  Bila 3 buku diambil secara acak dari suatu rak yang berisi 5 novel, 3 buku syair, dan 1 kamus, berapakah peluangnya bahwa.
a.       Kamus terpilih ?
b.      Dua novel dan sebuah buku syair yang terpilih?
13.  Dalam permainan poker tangan berisi 5 kartu. Berapakah peluangnya satu tangan mengandung
a.       3 AS ?
b.      4 heart dan 1 club?
14.  Dalam permainan yahtzee 5 dadu dilontarkan sekaligus. Cari peluang satu tangan mendapat
a.       Dua pasangan yang berlainan
b.      4 dadu yang sama
15.  Dari 100 siswa yang diwisuda, 54 pelajar matematika, 69 belajar sejarah, 35 belajar matematika dan sejarah. Bila seorang siswa dipilih secara acak, hitunglah peluangnya.
a.       Dia belajar matematika atau sejarah
b.      Dia tidak belajar keduanya
c.       Dia belajar sejarah tapi tidak matematika
16.  Kembali pada pentingnya penjagaan kesehatan yang disarankan pada penilitian di California di soal 30 halaman 21. Misalkan bahwa dari 500 mahasiswa tingkat terakhir suatu universitas ternyata 210 merokok, 258 minum minuman berakohol, 216 makan antara jadwal makan, 122 merokok dan minum minuman berakohol, 97 merokok dan makan antara jadwal makan, dan 52 melakukan ketiga kebiasaan yang mengganggu kesehatan tersebut tadi. Bila mahasiswa dipilih secara acak di universitas tersebut, berapa peluang bahwa mahasiswa itu
a.       Merokok tapi tidak minum minuman alkohol?
b.      Makan antara jadwal makan dan minum minuman alkohol tapi tidak merokok?
c.       Tidak merokok dan tidak makan antara jadwal makan?
17.  Peluang suatu industri akan membangun pabriknya di bekasi 0,7 , peluang membangun pabriknya di bandung 0,4 , dan peluang membangun di bekasi atau di bandung atau di keduanya 0,8. Berapa peluang pabrik di bangun
a.       Dikedua kota?
b.      Tidak disalah satupun keduanya?
18.  Dari pengalaman yang lalu seorang pialang saham yakin bahwa dalam keadaan ekonomi yang sekarang langganan akan menanam modalnya dalam obligasi bebas pajak dengan peluang 0,6., dalam dana bersama (mutual funds) dengan peluang 0,3, dan dalam keduanya dengan peluang 0,15. Pada keadaan sekarang, cari peluang
a.       Dalam obligasi bebas pajak atau dana bersama
b.      Tidak dalam salah satupun keduanya.



PULAU BALI SEBAGAI INDUSTRI PARIWISATA DI INDONESIA

KARYA TULIS
Disusun untuk memenuhi Tugas Akhir Kelas XII
SMA Negeri I Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2012/2013






                                                                                                                 

Oleh :
Nama   : Nora Hatifiya
NIS      : 5805
Kelas    : XII IPS 3

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI I KEDUNGWUNI
TAHUN 2012/2013

PENGESAHAN


Judul Karya Tulis          : PULAU BALI SEBAGAI INDUSTRI PARIWISATA DI INDONESIA
Disetujui pada            

Hari                             :
Tanggal                       :






Mengetahui,
Kepala SMA 1 Kedungwuni                                                    Pembimbing,



DRS. RUSMONO                                                        YUNI CHOTIMAWATI, S.Psi
NIP. 19660705 199412 1 001                                     NIP. 19770604 200902 2 004




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT  yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Pulau Bali sebagai Industri Pariwisata di Indonesia”. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas akhir kelas XII SMA Negeri 1 Kedungwuni kabupaten Pekalongan tahun ajaran 2012/2013.
Dalam Penyusunan Karya Tulis ini penulis tidak dapat menyelesaikan secara individu, namun banyak pihak yang membantu dan mendukung  baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Drs.Rusmono selaku kepala SMA Negeri 1 kedungwuni
2.      Bapak Drs.Qadiran selaku guru bahasa Indonesia
3.      Ibu Yuni Chotimawati,S.Psi selaku pembimbing
4.      Bapak dan ibu yang telah memberi dukungan moril dan materil sampai selesainya karya tulis ini.
Penulis  menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin



Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL  …………………………………………………………………………
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................…………
KATA PENGANTAR ...................................................................................................…………
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….
BAB I. PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang …………………………………………………………………
B.  Tujuan Penulisan ……………………………………………………………….
C.  Rumusan Masalah ………………………………………………………………
D.  Pembatasan Masalah ……………………………………………………………
E.   Metode Pengumpulan Data …………………………………………………….
F.   Waktu pelaksanaan observasi ………………………………………………….
BAB II. LANDASAN TEORI
A.  Pengertian Pariwisata …………………………………………………………...
B.  Asal-Usul Pariwisata …………………………………………………………....
C.  Ciri-Ciri Industri Pariwisata …………………………………………………….
D.  Usaha Jasa Pariwisata …………………………………………………………...
E.   Kondisi Geografis Pulau Bali …………………………………………………...
F.   Demografi Pulau Bali …………………………………………………………...
BAB III. PULAU BALI SEBAGAI INDUSTRI PARIWISATA DI INDONESIA
A.      Kebudayaan Masyarakat Bali …………………………………………………
B.       Objek wisata di pulau bali …………………………………………………….
C.       Pulau bali sebagai industri pariwisata di Indonesia …………………………..
BAB IV. PENUTUP
A.    Kesimpulan ………………………………………………………………………
B.     Saran ……………………………………………………………………………..
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Karena bangsa Indonesia terdiri dari beberapa suku bangsa, bahasa, dan kebudayaan. Indonesia juga merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari bermacam-macam ribu pulau, baik pulau besar maupun kecil. Pulau-pulau tersebut diantaranya : Pulau Jawa, Pulau Madura, Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Pulau Bali yang masing-masing pulau tersebut memiliki ciri khas dan daya tarik sendiri bagi orang yang berwisata.

Indonesia sebagian besar objek wisatanya sangat terkait erat dengan sumber daya pesisir dan lautan, seperti hutan mangrove, terumbu karang, estuaria, pulau-pulau kecil dan sebagainya. Bahkan, Bali dan Bunaken sebagi salah satu tempat wisata bahari sebagian objek yang ditawarkan kepada wisatawan baik domestik maupun internasional.

Pulau Bali sebagai industri pariwisata telah menampilkan peranannya dengan nyata dalam memberikan kontribusi terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya bangsa. Kesempatan kerja bagi orang-orang terampil maupun tidak terampil di bidang ini makin bertambah jumlahnya. Pendapatan daerah dari sector ini makin baik, kebudayaan daerah makin memperoleh apresiasi, seperti tari kecak, upacara ngaben, dan lain sebagainya. Pariwisata sebagai industri makin berkembang, dibuktikan dengan semakin banyaknya hotel, jasa travelling, penjual dan pengrajin souvenir, panti pijat, spa, restaurant, serta adanya sarana transportasi yang mendukung, misalnya bis, delman, becak dan taksi untuk keperluan wisatawan.

Suatu pengembangan objek wisata apabila diatur, ditata dan dipantau dengan baik tidak akan menghasilkan dampak negatif bagi sektor ekonominya, tetapi apabila tidak dilakukan, diatur, dan ditata dengan baik maka akan menimbulkan kerugian baik bagi pengembang objek itu sendiri maupun pihak pemerintah daerah setempat.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk menggambarkan objek wisata yang ada di Pulau Bali sebagai ekonomi pariwisata di Indonesia.

B.       Tujuan Penulisan

1.    Mengetahui kebudayaan masyarakat Bali
2.    Mengetahui objek wisata di Pulau Bali
3.    Mengetahui Pulau bali sebagai industri pariwisata di Indonesia

C.       Rumusan Masalah

1.    Bagaimana kebudayaan masyarakat Bali?
2.    Apa saja objek wisata di Pulau Bali?
3.    Mengapa Pulau bali sebagai industri pariwisata di Indonesia?

D.      Pembatasan Masalah

Banyak sekali hal-hal yang dapat diungkap dari Pulau Bali. Apabila semuanya dibahas tentu akan terlalu luas. Oleh sebab itu, penulis membatasi masalah hanya pada “Pulau Bali sebagai ekonomi pariwisata di Indonesia“. Diharapkan dengan adanya pembatasan masalah ini, penulis dapat mengungkapkan dengan jelas dan fokus.

E.       Metode Pengumpulan Data

Karya tulis ini disusun dengan beberapa metode, yaitu :
1.         Metode Studi Pustaka
Penulis berusaha mengumpulkan data yang bersumber dari buku-buku maupun internet yang relevan dengan karya tulis yang disusun.

2.         Metode Observasi
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis mengumpulkan data dengan mengamati / mengunjungi secara langsung tempat yang menjadi objek pengamatan penulis.

3.         Metode Interview
Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan pemandu wisata untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

F.        Waktu  Pelaksanaan Observasi
Hari              : Selasa s.d Kamis
Tanggal        : 10 s.d 12 Juli 2012
Tempat         : Danau Bedugul, Joger, Pantai Kuta, Tanjung Benoa, Hawaii Bali, Pantai Dream Land, GWK, Nusa Dua, Pulau Penyu, Krisna Bali, Tanah Lot.



BAB II
LANDASAN TEORI

A.      Pengertian Pariwisata

Pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansial, yaitu sebuah aktivitas manusia (Kuntowijiyo,1991). Dilihat dari sisi kelembagaannya pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan relatifnya sebagai sebuah lembaga. Pariwisata dapat dilihat dari sisi manajemennya, yakni bagaimana perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola, sampai dipasarkan pada pembeli, yakni wisatawan.

Sebagai sebuah substansi, pariwisata merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat, yaitu berkaitan dengan cara penggunaan waktu senggang yang dimilikinya. Pariwisata dapat disoroti dari bermacam sudut pandang karena memiliki sifat kompleks. Kompleksitas yang terkandung dalam pariwisata antara lain pariwisata sebagai pengalaman manusia, pariwisata sebagai perilaku sosial, pariwisata sebagai fenomena geosfer, pariwisata sebagai sumber daya, pariwisata sebagai bisnis dan pariwisata sebagai industry (Smith, 1989)

Adapun pengertian pariwisata menurut para Ahli :
1.    Robert Mc Intosch dan Shaskinant Gupta dalam Oka A. yoeti (1992 : 8)
Pariwisata adalah gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah, tuan rumah serta masyarakat dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.

2.    James J. spillance (1982 : 20)
Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah, dan lain-lain.

3.      UU Nomor 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan bab 1 pasal 1 :
Pariwisata merupakan kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

B.       Asal – usul Pariwisata

Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di prancis pada akhir abad ke-17 tahun 1972. Maurice menerbitkan buku petunjuk “The true quide for foreigners travelling in france to appreciate its bealities, learn the language and take exercise”. Dalam buku ini disebutkan ada dua perjalanan besar dan kecil (Grand tour and Perit tour).

Grand tour di Inggris mendapat arti yang berbeda yaitu dijadikan unsur pendidikan diplomasi dan politik. Pertengahan abad ke-19 jumlah orang yang berwisata masih terbatas karena butuh waktu lama dan biaya besar, keamanan kurang terjamin dan sasarannya masih sederhana, tetapi sudah revolusi industri keadaan itu berubah, tidak hanya golongan elit saja yang bias berpariwisata tetapi kelas menengah juga. Hal ini ditunjang juga oleh adanya kereta api, pada abad ke-20 terutama setelah Perang Dunia II kemajuan teknik produksi dan teknik penerbangan menimbulkan peledakan pariwisata. Perkembangan terakhir dalam Pariwisata adalah munculnya perjalanan paket (package tour).

C.       Ciri-ciri industri Pariwisata

Adapun Ciri-ciri industri Pariwisata adalah sebagai berikut :

1.         Service industry
Dalam ilmu ekonomi cara berproduksi suatu perusahaan jasa biasa disebut sebagai “Product Lines”, masing-masing produk melengkapi produk yang lain untuk memberi kepuasan kepada wisatawan. Atas dasar itulah pariwisata dapat disebut sebagai industri jasa (Service industry).
Adapun faktor-faktor produksinya adalah :
a.         Kekayaan alam          ( natural resources )
b.        Modal                        ( capital )
c.         Tenaga kerja              ( man power )
d.        Ketrampilan              ( skill )

2.         Labour intensive
Maksudnya adalah menyerap tenaga kerja. Suatu penelitian mengatakan bahwa setiap wisatawan membelanjakan 1.000 dolar AS pada saat melakukan wisata, sebesar 540 dollar AS (54 persen) dari padanya dibayarkan sebagai upah dan gaji (wages and salarries) serta setiap belanja wisatawan untuk setiap kunjungannya.

3.         Sensitive
Industri pariwisata itu sangat peka sekali terhadap keamanan (security) dan kenyamanan (comfortably). Kita mengetahui wisatawan itu dalah orang-orang yang melakukan perjalanan untuk mencari kesenangan. Dalam mencari kesenangan  itu tidak seorangpun yang mau mengambil risiko mati atau menderita dalam perjalanan yang mereka lakukan.

Itulah yang terjadi di Bali. Semenjak adanya bom Bali kita melihat kunjungan wistawan mancanegara ke Bali turun merosot sehingga hotel, restoran, dan toko cinderamata tutup sehingga terjadi PHK karyawan serta banyak maskapai penerbangan yang menutup jalur penerbangan ke Bali.

4.         Capital Intensive
Maksudnya untuk membangun sarana dan prasarana industry pariwisata diperlukan modal yang besar untuk investasi, akan tetapi di lain pihak pengembalian modal yang diinvestasikan itu relatif lama dibandingkan dengan industri manufaktur lainnya.

5.         Seasonal
Industri pariwisata itu sangat dipengaruhi oleh musim. Bila datang saatnya masa liburan (holiday) terjadi peak season, semua kapasitas terjual habis. Sebaliknya bila musim libur selesai (off season), semua kapasitas terbengkalai (idle). Kamar-kamar hotel kosong karena tingkat hunian rendah, restoran dan taman-taman rekreasi sepi pengunjung.

6.         Quick Yielding Industry
Industri pariwisata oleh beberapa pakar juga disebut “quick yielding industry”. Mengapa dapat dikatakan demikian? Dengan mengembangkan pariwisata sebagai suatu industri, devisa (foreign exchanges) akan lebih cepat bila dibandingkan dengan kegiatan ekspor yang dilakukan secara konvensional.

D.      Usaha Jasa Pariwisata
Usaha jasa / industri pariwisata adalah segala bentuk usaha / kegiatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Termasuk dalam hal ini adalah:
1)        Objek dan daya tarik wisata
Objek wisata adalah sesuatu yang menjadi pusat daya tarik wisatawan dan dapat memberikan kepuasan pada wisatawan, yaitu dapat berupa :
a.         Berasal dari alam, misalnya : Pantai, pegunungan, lautan
b.         Hasil Budaya, misalnya : Museum, candi, galeri
c.         Kegiatan, misalnya : tarian, karnaval, upacara dan lain sebagainya.

2)      Usaha Sarana Prasarana
a.    Accommodations
Yaitu semua bentuk akomodasi, mulai dari hotel, motel, camping site, caravan site, home stay ataupun hotel non bintang maupun losmen yang dapat dijadikan tempat tinggal sementara dalam perjalanan.

b.    Restaurants, bars and café
Bagi wisatawan tidak ada suatu keharusan kalau menginap di hotel harus makan di hotel, wisatawan bebas menentukan dimana mereka akan makan siang atau makan malam sesuai dengan selera dan daya beli masing-masing wisatawan.

c.    Tersedianya prasarana industri pariwisata
Tersedianya bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, dan terminal bus yang aman dan nyaman, lengkap dengan fasilitas toilet yang bersih, tersedia pelayanan makan dan minum, money change / bank, makanan siap saji (fast food), kantor pos, toko cinderamata, toko kamera dan film serta perlengkapannya dapat menunjang wisatawan dalam berwisata.

3)        Wisatawan
Wisatawan merupakan unsur utama dalam pariwisata. Selain objek wisata dan sarana serta prasarana pariwisata. Terlaksananya kegiatan pariwisata tergantung pada adanya interaksi antara wisatawan dan objek wisata yang didukung dengan berbagai sarana dan prasarana tempat pariwisata yang lengkap.

E.       Keadaan Geografis Bali

Pulau Bali adalah bagian dari kepulauan sunda kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km dari pulau jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8˚25’23” LS dan 115˚14’45” BT yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.

Luas wilayah provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0.29% luas Republik Indonesia. Secara administratif provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten / kota, 55 kecamatan dan 701 desa / kelurahan.

Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting yang ada di Bali salah satunya adalah Ubud sebagai pusat seni dan peristirahatan terletak di kabupaten Gianyar. Sedangkan Kuta, Sanur, Seminjak, Jimbaran dan Nusa Dua, serta Tanah Lot adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan.

Adapun tempat yang dapat dikunjungi wisatawan untuk membeli buah tangan bagi teman, keluarga maupun lainnya seperti pasar seni yang ada di Bali misalnya : Pasar Seni Kuta, Pasar Badung, Pasar Kumbasari, Pasar Sukawati, Pasar Guwang, dan Pasar Ubud. Sedangkan pusat oleh-oleh yang terkenal adalah joger, Krisna Bali, Hawaii Bali, dan Cah Ayu. Selain itu, ada juga tempat wisata di Bali yang mengandung nilai histori yaitu Istana Tampak Siring yang menjadi saksi perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan singapura.

F.        Demografi Bali
Penduduk Bali sekitar 4 juta lebih dengan mayoritas 92.3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Buddha, Islam, dan Katolik. Agama Islam adalah agama minoritas terbesar di Bali dengan penganut antara 5-7.2%.

Mata pencaharian penduduk Bali adalah pertanian dengan sistem subak, perikanan dan pariwisata, serta menjadi seniman. Bahasa yang digunakan masyarakat Bali adalah bahasa Indonesia, Bali dan inggris khususnya bagi pekerja di sektor pariwista.




BAB III
PULAU BALI SEBAGAI INDUSTRI PARIWISATA DI INDONESIA

A.      Kebudayaan Masyarakat Bali
Ada 7 macam unsur-unsur budaya masyarakat Bali, yaitu:
1.    Sistem Kepercayaan
Mayoritas masyarakat Bali adalah beragama Hindu sekitar 95% dari jumlah penduduk Bali, sedangkan sisanya 5% adalah penganut agama islam, Kristen, katolik, Buddha, dan Kong Hu Cu. Tujuan hidup ajaran Hindu adalah untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup lahir dan batin. Orang Hindu percaya adanya satu Tuhan dalam bentuk Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (sang pencipta), Wisnu (sang pelindung dan pemelihara), serta Siwa (sang perusak). selain itu masyarakat Bali juga percaya kepada beberapa dewa lain yang kedudukannya lebih rendah dari Trimurti, seperti dewa wahyu (dewa angin), dan dewa indra (dewa perang). Agama Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (otman) buah dari setiap perbuatan (karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (punarbawa) dan kebebasan jiwa (moksa), semua ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha yang berasal dari India.

Tempat untuk melaksanakan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di bali dinamakan Pura atau Sangeh. Sedangkan tempat pemujaan leluhur disebut sangga. Pura ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya berbeda-beda. Ada yang bersifat umum seperti pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu pura keluarga. Di Bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai hari upacara (hari perayaan) tertentu sesuai dengan perayaan leluhur mereka yang telah ditentukan oleh sistem tanggalannya sendiri-sendiri.

Upacara tradisional khas Bali yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah upacara Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat di Bali. Dengan demikian, setiap orang yang sudah meninggal tidak dikubur melainkan dibakar. Upacara ini memerlukan biaya yang cukup besar, dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu saja. sebelum dibakar terlebih dahulu orang yang meninggal diletakkan di sebuah tandu panjang (seperti keranda), kemudian dibawa ketempat pembakaran. tandu ini biasanya diangkat oleh 4-8 orang yang merupakan kerabat atau saudara dekat dari orang yang meninggal. Dalam perjalanan pengiring mengucapkan puji-pujian dan nyanyian sebagai pemujaan yang dipimpin oleh pemangku setelah sampai di tempat pembakaran. Sebelum masuk pintu, tandu tersebut diputar-putar sebanyak tiga kali, sebagai tanda penghormatan dan izin untuk memasuki tempat pembakaran. Setelah dibakar, kemudian abu tersebut dibuang kelaut, ada juga yang disimpan di tempat khusus.

Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain seperti upacara hari raya Nyepi, Ngebak Geni, hari raya kuningan, hari raya galungan, saraswati, tumpek landep,  tumpek uduh, dan siwa ratri.

Pedoman dalam ajaran agama Hindu yakni :
(1) Tattwa (filsafat agama)
(2) Etika (susila)
(3) Upacara (yadnya/Nyaden).

Keseluruhan upacara di Bali dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a)         Manusia Nyadan, yaitu upacara masa kehamilan sampai masa dewasa
b)        Putra Nyadan, yaitu upacara yang ditujukan kepada roh-roh leluhur
c)         Dewa Nyadan, yaitu upacara yang diadakan di pura / kuil keluarga
d)        Butha Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh halus disekitar manusia yang mengganggu manusia
e)         Resi Nyadan, yaitu upacara dalam rangka pelantikan seorang pejabat

2.      Sistem Kekerabatan
Pernikahan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia, demikian juga dengan masyarakat bali yang memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sebagai warga masyarakat untuk melakukan pernikahan.
Menurut ajaran adat lama yang banyak dipengaruhi oleh sistemklan-klan (dadra) dan sistem kasta (wangsa), pernikahan dilakukan antara warga se-klan atau antara warga yang dianggap sederajat dalam kasta. Sementara pernikahan yang dianggap pantangan adalah pernikahan Bentukar (makadengan ngad) yaitu pernikahan antara perempuan suami dengan saudara laki-laki istri. Pernikahan ini dianggap pantangan karena menurut kepercayaan dapat mendatangkan bencana. Selain itu, pernikahan pantangan lain yang merupakan dosa besar adalah pernikahan antara seseorang dengan anaknya, seseorang dengan saudara kandung atau saudara tirinya dan antara seseorang dengan anak dari saudara perempuan maupun laki-lakinya.
Pada umumnya pemuda di bali dapat memperoleh seorang istri dengan dua cara, yaitu meminang kepada keluarga si gadis atau dengan melarikan si gadis. Kedua cara tersebut merupakan adat-adat pernikahan di Bali yang dilakukan dengan adanya kunjungan resmi dari keluarga si pemuda kepada si gadis, guna meminang si gadis atau dengan memberitahukan kepada keluarga si gadis bahwa si gadis telah telah dibawa lari untuk dinikahkan. Kemudian diadakan upacara pernikahan dan kunjungan resmi dari keluarga si pemuda kerumah orang tua si gadis untuk meminta diri kepada roh nenek moyang si gadis.
Setelah menikah,biasanya pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan dari orang tua si suami. Tetapi tidak sedikit suami istri baru menetap di rumah baru. Sebaliknya, ada pula suatu adat pernikahan dimana pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan keluarga si istri.

3.      Mata Pencaharian
Pada umumnya masyarakat bali bermata pencaharian mayoritas bercocok tanam pada daratan yang curah hujannya yang cukup baik, peternakan terutama sapi dan babi sebagai usaha penting dalam masyarakat pedesaan di bali, baik perikanan darat maupun laut serta kerajinan merupakan mata pencaharian sambilan seperti kerajinan pembuatan benda anyaman, patung, kain, ukir-ukiran, percetakan, pabrik kopi, pabrik rokok dan lain-lain. Usaha dalam bidang ini untuk memberikan lapangan pekerjaan pada penduduk. Karena banyak wisatawan yang mengunjungi bali maka timbullah uasaha perhotelan, travel, dan toko kerajinan tangan.

4.      Sistem Kesenian
Sistem kesenian di bali antara lain tari-tarian Bali yang dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu Wali atau seni tari pertunjukan sacral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung serta balih-balih atau seni tari untuk hiburan pengunjung.
Salah satu tarian yang sangat popular bagi para wistawan ialah tari kecak dan tari pendet. Sekitar tahun 1930-an. Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari kecak berdasarkan tradisi Sang Hyang dan bagian-bagian kisah Ramayana tentang bola tantra kera hanoman dan sugriwa.
Beberapa rumah adat di bali antara lain gupta candi Bentar yang merupakan pintu masuk istana raja. Balai bengong yaitu tempat peristirahatan raja besrta kori bebatelan ialah pintu masuk untuk upacara keluarga.
Pakaian adat bali pria adalah ikat kepala (destar) kain songket saput dan sebilah keris yang diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya menggunakan dua helai kain songket, stagen songket dan selendang serta memakai hiasan bunga emas dan bunga kamboja.
Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam masyarakat bali yaitu:
a)         Tata krama : kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam masyarakat bali. Pergaulan antar manusia di dalam kelompoknya.
b)         Nguopin : gotong royong
c)         Ngayah atau ngayang : kerja bakti untuk keperluan agama
d)        Sopan santun : adat hubungan dalam sopan pergaulan terhadap orang-orang yang berbeda jenis kelamin.

5.       Bahasa
Masyarakat bali sebagian besar menggunakan bahasa bali dan bahasa Indonesia, sebagian besar bahasa masyarakat bali adalah bilingual atau bahkan tringual. Bahasa inggris adalah bahasa ketiga dan bahasa asing utama bagi masyarakat bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industry pariwisata. Bahasa bali dibagi menjadi 2 yaitu, bahasa Aga merupakan bahasa bali yang pengucapannya lebih kasar, dan bahasa bali majapahit adalah bahasa yang pengucapannya lebih halus.

6.      Teknologi
Masyarakat bali telah mengenal dan berkembang system pengairan subak yaitu mengatur pengairan dan penanaman di sawah-sawah. Mereka juga sudah mengenal arsitektur yang mengatur letak ruangan dan bangunan yang menyerupai bangunan Feng Shui. Arsitektur merupakan ungkapan perlambang komunikatif dan edukatif. Bali juga memiliki senjata tradisional yaitu salah satunya keris. Selain untuk membela diri, menurut kepercayaan bila keris pusaka direndam dalam air putih dapat menyembuhkan orang yang terkena gigitan binatang buas.

7.      Pengetahuan
Banjar atau biasa disebiut sebagai desa adalah suatu bentuk kesatuan-kesatuan wilayah social yang didasarkan pada kesatuan wilayah. Kesatuan social tersebut diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara keagamaan. Di daerah pegunungan sifat keanggotaan Banjar hanya terbatas pada yang lahir di wilayah Banjar tersebut. Sedangkan di daerah datar, sifat keanggotaannya tidak tertutup dan terbatas pada orang-orang asli yang lahir di Banjar itu. Orang dari wilayah lain atau lahir di wilayah lain dan kebetulan menetap di Banjar dipisahkan untuk menjadi anggota. Pusat Banjar adalah Bale Banjar, dimana warga Banjar bertemu pada hari-hari yang tetap. Banjar dikepalai oleh seorang kepala yang disebut Kelai Banjar. Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan Banjar sebagai suatu komunitas, tetapi juga lapangan kehidupan beragama. 

B.       Objek wisata di Bali

C.       Pulau Bali sebagai industri Pariwisata di Indonesia
Dijadikannya pulau Bali sebagai salah satu tempat pariwisata di Indonesia menimbulkan beberapa dampak bagi pulau bali. Adapun dampaknya antara lain:
1.      Dampak terhadap ekonomi
a.       Dampak positif:
-          Terciptanya lapangan kerja
-          Meningkatkan devisa Negara
-          Diversifikasi usaha
-          Meningkatkan bursa saham
-          Meningkatkan pendapatan daerah
-          Mendorong bangkitnya industri perhotelan

b.      Dampak negatif
-          Timbulnya kesenjangan sosial
-          Timbulnya persaingan usaha
-          Menurunnya nilai tukar rupiah
-          Harga barang melambung tinggi
-          Menurunnya lapangan pekerjaan dibidangnya selain dunia pariwisata.

2.      Dampak terhadap budaya
a.       Dampak positif
-          Percampuran budaya melalui informasidan teknologi
-          Percampuran ras
-          Masyarakat terpacu untuk melestarikan budayanya sebagai motivasi wisatawan untuk berwisata kedaerahan
-          Wisatawan terpacu untuk mempelajari nilai-nilai budaya dan objek yang dikunjungi disebarkan ke Negara asalnya sehingga objek wisata itu menjadi terkenal

b.      Dampak negatif
-          Perasaan tidak senang dari penduduk karena kedatangan para wisatawan yang dianggap mengganggu ketenangan masyarakat setempat
-          Lunturnya kebudayaan-kebudayaan yang ada
-          Masyarakat terpacu untuk mempelajari bahasa asing sehingga bahasa daerah dilupakan
-          Peniruan budaya asing yang berlebihan oleh masyarakat yang tidak sesuai dengan masyarakat setempat
-          Komoditasi seni rupa yaitu adanya kecenderungan pembeli yang pada akhirnya mengurangi penghayatan terhadap nilai budaya tradisional

3.      Dampak terhadap lingkungan
a.    Dampak positif
-          Timbulnya niat untuk melestarikan lingkungan dari masyarakat
-          Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih
-          Mulai datangnya duta-duta asing wisatawan
-          Meningkatkan fasilitas umumnya untuk kebutuhan wisatawan
-          Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga keindahan lingkungan sehingga menarik minat wisatawan untuk melakukan perjalanan pariwisata ke daerah wisata mereka.

b.   Dampak Negatif
-          Perburuan binatang secara liar
-          Berkurangnya lahan hijau
-          Penebangan hutan secara liar
-          Semakin sempitnya areal pertanian
-          Timbulnya polusi seperti polusi udara dan suara
-          Adanya pencemaran limbah akibat dari limbah industry hotel
-          Timbulnya penyakit-penyakit asing yang dibawa oleh para wisatawan di lingkungan pariwisata