PENERAPAN DERET ARITMATIKA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI
“MENENTUKAN JUMLAH UMUR & UANG SAKU”
Penerapan
ilmu matematika dalam kehidupan sehari – hari sangatlah membantu. Apalagi dapat
menyelesaikan suatu permasalahan dengan tepat. Contohnya penerapan deret
Aritmatika dalam menentukan jumlah umur dan uang saku.
1. Pengertian Barisan.
Barisan bilangan
adalah susunan bilangan yang diurutkan menurut aturan tertentu.Bentuk umum
barisan bilangan a1, a2, a3, ...,an.
Setiap unsur
pada barisan bilanan disebut suku. Suku ke-n dari suatu barisan ditulis dengan
simbol Un ( n merupakan bilangan asli ). Untuk suku pertama
dinyatakan dengan simbol a atau U1.
Berdasarkan
banyaknya suku, barisan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Barisan berhingga, jika
banyaknya suku-suku tertentu jumlahnya.
2. Barisan tak berhingga,
jika banyaknya suku-suku tak berhinga jumlahnya.
2. Barisan Aritmetika.
Barisan
atitmetika adalah suatu barisan bilangan dimana setiap dua suku berurutan
memiliki selisih yang tetap yang disebut beda ( b ). Secara umum jika suku ke-n
suatu barisan arimetika adalah Un, maka berlaku :
b = Un
– Un – 1
Jika suku
pertama dari barisan aritmetika ( U1 ) dinotasikan dengan a dan beda
dinotasikan dengan b, maka suku-suku pada barisan aritmetika tersebut dapat
ditulis sebagai berikut :
U1 =
a
U2 =
a + b
U3 =
( a + b ) + b = a + 2b
U4 =
( a + 2b ) + b = a + 3b
....

Keterangan
: Un = Suku ke-n, a = Suku pertama, b = Beda
3. Deret Aritmetika.
Deret
aritmetika adalah suatu deret yang diperoleh dengan cara menjumlahkan suku-suku
dari barisan aritmetika. Jika a + ( a + b ) + ( a + 2b) + ... + ( a + ( n – 1 )
b merupakan deret aritmetika baku. Jumlah n suku deret aritmetika dinotasikan
dengan Sn, Sehingga :
Sn
= a + ( a + b ) + ( a + 2b) + ... + ( a + ( n – 1 ) b
= 

Rumus
jumlah suku ke-n pada deret aritmetika dapat dicari dengan cara sebagai berikut
:
Sn = a + ( a + b ) + ( a + 2b) + ... + ( a + (
n – 1 ) b




Sehingga :
2 Sn
= n ( 2a + ( n – 1 ) b

Keterangan
: Sn = Jumlah suku ke-n , n = banyak suku
Contoh
:
Di suatu counter pulsa,
dijual berbagai macam kartu perdana dan voucher pulsa dengan harga
beragam. Jika Heru membeli sebuah kartu perdana maka dikenakan harga
Rp12.000,00, jika Heru membeli dua kartu perdana maka dikenakan harga
Rp20.000,00. Jika Heru membeli tiga kartu perdana, dikenakan harga Rp28.000,00.
Begitu seterusnya, setiap penambahan pembelian satu kartu perdana, harga
pembelian bertambah Rp8.000,00. Apabila harga pembelian kartu perdana tersebut
disusun dalam suatu bilangan maka terbentuk barisan berikut (dalam ribuan),
yaitu 12, 20, 28, 36, 44, dan seterusnya. Dari contoh tersebut, Anda lihat
bahwa setiap dua suku yang berurutan memiliki beda yang tetap. Barisan yang memiliki
beda yang tetap dinamakan barisan aritmetika.
Suatu perusahaan pada
tahun pertama memproduksi 3.000 unit barang. Pada tahun-tahun berikutnya,
usahanya meningkat sehingga produksinya naik secara tetap sebesar 100 unit per
tahun. Pada tahun ke berapakah perusahaan tersebut memproduksi 5.600 unit
barang?
Jawab:
Dengan cara memodelkan
permasalahan tersebut ke dalam bahasa matematika, diperoleh suku pertama 3.000
dan bedanya 100, serta Un = 5600. Dengan demikian, yang dicari adalah n.
Gunakan rumus suku ke–n, yaitu
Un = a
+ (n – 1) b
5600 = 3000 + (n – 1)
100
5600 = 3000 + 100 n –
100
5600 = 2900 + 100 n
100 n = 5600 –
2900
100 n = 2700
n = 2700/100
n = 27
Jadi, perusahaan
tersebut memproduksi 5600 unit barang pada tahun ke 27.
Suatu keluarga memiliki
5 orang anak. Saat ini, usia kelima anak tersebut membentuk barisan aritmetika.
Jika usia anak ke-3 adalah 12 tahun dan usia anak ke-5 adalah 7 tahun, tentukan
jumlah usia kelima anak tersebut.
Jawab:
Dengan memodelkan
permasalahan tersebut, diperoleh
n = 5
U3 =
12 = a + 2b ...(1)
U5 =
7 = a + 4b ...(2)
5 = –2b
b = –2,5
Dengan menyubstitusikan b
= –2,5 ke persamaan (1), diperoleh
a + 2b
= 12
a +
2(–2,5) = 12
a – 5
= 12
a =
12 + 5 = 17
Dengan demikian,
S5 =


= 

= 

= 60
Jadi, jumlah usia kelima
anak tersebut adalah 60 tahun.
Ayah membagikan uang
sebesar Rp100.000,00 kepada 5 orang anaknya. Semakin muda usia anak maka semakin kecil jumlah uang yang
diterima anak. Jika selisih uang yang diterima oleh setiap dua anak yang
usianya berdekatan adalah Rp5.000,00 dan anak sulung menerima uang paling banyak
maka tentukan jumlah uang yang diterima anak ke–4.
Jawab:
Model matematika dari
permasalahan tersebut adalah
S5 =
100.000
b =
5.000
Rumus jumlah n suku pertama
adalah
Sn = 

S5 = 

100.000 = 

200.000 = 5(2a + 20.000) kedua
ruas dikalikan 2
200.000 = 10a + 100.000
10a = 100.000
a = 10.000
Jumlah uang yang diterima anak ke–4
U4 = a +
(4 – 1)b
U4 = 10.000 +
3(5.000)
= 25.000
Jadi, jumlah uang yang diterima anak
ke-4 adalah Rp25.000,00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar