Kamis, 19 Maret 2015


WIRAUSAHAWAN SUKSES
1.      Raam Jethmal Punjabi
Nama lengkap      : Raam Jethmal Punjabi
TTL                      : Surabaya, Jawa Timur, 6 Oktober 1943 (umur 72 tahun)
Profesi                  : produser film dan sinetron di Indonesia. Dia mengaku sebagai produser paling sukses saat ini dengan rumah produksinya Multivision Plus.
Dari tahun 1962 sampai 1963 Raam bekerja di sebuah perusahaan tekstil. Pada tahun 1964 ia merintis sebuah usaha impor tekstil yang ditinggalkannya pada tahun 1969. Ketertarikan anak ketiga dari tujuh putra-putri pasangan Jethmal Tolaram Punjabi dan Dhanibhai Jethmal Punjabi ini pada dunia perfilman sudah datang dari sejak kecil, karena hobinya menonton film dan kebiasaannya keluar masuk bioskop Pada tahun 1967, bersama dua kakaknya, Dhamoo Punjabi dan Gobind Punjabi, Raam mendirikan perusahaan importir film, PT Indako Film dengan modal Rp 30 juta. Tiga tahun kemudian, ia mendirikan PT Panorama Film (1971-1976) yang bersama PT Aries Internasional Film memproduksi film Mama karya sutradara Wim Umboh tahun 1972.
Ini adalah film Indonesia pertama yang menggunakan seluloid 70 milimeter, tapi kurang laku ketika dilempar ke pasar. Kemudian kembali Raam memproduksi film Demi Cinta yang dibintangi Sophan Sophiaan dan Widyawati. Namun film produksi keduanya ini termasuk biasa-biasa saja dalam peredarannya. Baru di film ketiganya, Pengalaman Pertama, bintang terang menghampirinya. Film ini dibintangi Roy Marten, Yati Octavia, dan Robby Sugara.
Pada tahun 1980-an ketika kondisi perfilman Indonesia sedang terpuruk, Raam malah sukses, membawa trend film bertemakan komedi di perfilman Indonesia dengan menampilkan bintang komedi pada saat itu trio Warkop (Warung Kopi) yaitu Dono, Kasino dan Indro.
Dalam kurun waktu tujuh belas tahun awal kariernya sebagai produser, Raam telah memproduksi lebih dari seratus film termasuk lewat PT Parkit Film yang ia dirikan pada 1981.
Pada tahun sekitar tahun 1989 saat perfilman Indonesia benar-benar hancur, Raam tidak kehilangan akal dengan TVRI. Dia berhasil berpikir cepat dan cemerlang, Raam beralih ke dunia sinetron yang pada saat itu memang baru dan juga seiring dengan munculnya stasiun televisi swasta pertama yaitu RCTI. Raam melihat hal tersebut sebagai peluang yang baik. Itu terbukti dengan suksesnya serial sinetron komedi Gara-Gara, yang dibintangi Lydia Kandou dan Jimmy Gideon.
Pada tahun 1990 ia mendirikan rumah produksi PT Tripar Multivision Plus dengan modal Rp. 250 juta.
Pada tahun 2004, terbit buku biografi Raam Punjabi berjudul Panggung Hidup Raam Punjabi. Buku setebal lebih dari 300 halaman dan disusun oleh Alberthiene Endah itu banyak mengetengahkan sisi kehidupan Raam Punjabi. Buku tersebut ini diterbitkan Grasindo (kelompok penerbit milik Gramedia).
Keluarga
Raam mempunyai 4 saudara yaitu Dhamoo, Nanki, Jaiwanti dan Gobind. Raam menikahi Raakhee Punjabi pada tanggal 16 April 1971. Raam mempunyai 3 anak yaitu:
·            Ameet Punjabi (meninggal pada tahun 1985)
·            Kharisma
·            Amrit
Perusahaan
·           PT Parkit Films
·           PT Tripar Multivision Plus
Lain-lain
Punjabi adalah bahasa yang dipergunakan di daerah Punjab di negara India dan Pakistan. Raam Punjabi bersekolah di SMA Vidya Bavan. Saat ini Raam Punjabi menjabat sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri & Festival di Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI).





2.      Chairul Tanjung

Nama Lengkap : Chairul Tanjung
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : Sabtu, 16 Juni 1962
Anak:
- Putri Indahsari
- Rahmat Dwiputra
Zodiac : Gemini
Warga Negara : Indonesia
BIOGRAFI
Chirul Tanjung (CT) adalah konglomerat Indonesia yang namanya berada di urutan 937 dari 1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes dengan total kekayaan senilai USD 1 miliar. Ayah CT adalah A.G. Tanjung, wartawan Orde Lama yang dulu pernah menerbitkan lima surat kabar beroplah kecil.
Pekerjaan yang dilakukan CT berbeda jauh dengan disiplin ilmu yang ditekuninya di bangku kuliah. Ketika menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi UI tahun 1981, CT mengalami kesulitan finansial untuk biaya kuliah. Saat itulah kemampuannya berbisnis diasah. Ia mulai berbisnis kecil-kecilan menjual buku kuliah stensilan, kaos, dan sebagainya. Kemudian ia memiliki toko peralatan laboratorium dan kedokteran di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, namun mengalami kebangkrutan.
Setelah itu ia mencoba membuka usaha kontraktor tetapi kurang berhasil sehingga ia bekerja di perusahaan baja. Lalu, ia pindah ke perusahaan rotan di mana ia bertemu dengan tiga orang rekan dan mendirikan PT. Pariarti Shindutama. Perusahaan ini memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor, dan CT beruntung usahanya kali ini menuai untung besar karena perusahaannya mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu anak-anak dari Italia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya CT memutuskan untuk berkarya sendiri karena terjadi perbedaan paham dengan rekan-rekannya.
Lepas dari bisnis sepatu ekspor, CT mengarahkan usahanya ke konglomerasi dengan tiga bisnis inti, yaitu keuangan, properti, dan multi media. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Tugu yang sekarang menjadi Bank Mega yang kini merangkak naik menjadi bank kelas atas. Ia juga merambah ke bisnis sekuritas, asuransi jiwa, dan asuransi kerugian. Pada sektor sekuritas, CT memiliki perusahaan real estate dan membangun Bandung Supermall pada 1999.
Saat ini, CT berkecimpung di bisnis pertelevisian dengan mendirikan Trans Corp yang membawahi Trans TV dan Trans 7. Walaupun persaingan di industri pertelevisian semakin ketat, namun CT yakin Trans TV bisa terus berkembang melihat bahwa belanja TV nasional telah mencapai angka 6 triliun setahun dan 70% di antaranya akan diambil oleh televisi.
Selain Trans Corp., CT memiliki Para Group yang mengayomi 5.000 karyawan dengan Para Inti Holdindo sebagai kepala industri yang memiliki tiga anak perusahaan, yaitu Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).
CT melebarkan sayapnya di dunia bisnis dengan menggunakan Trans Corp untuk mengakuisi 40% saham PT Carrefour Indonesia senilai Rp 3 triliun melalui PT Trans Ritel. Setelah memiliki 40% saham Carrefour, ia kini menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesia didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S.Bimantoro (mantan petinggi Polri) sebagai komisaris.
Setelah akuisisi oleh Trans Corp, komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5%, dan Onesia BV 11,5%. Dengan gurita bisnis seperti ini, CT menduduki posisi ke-13 dari total 40 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2009 versi majalah Forbes.

 CT mengaku lebih suka mengakuisisi dibandingkan membangun bisnis karena akusisi perusahaan membuat sinergi memperluas ladang usaha. Waktu saya memulai banyak waktu tapi enggak punya uang. Mulai dari nol. Lama-lama  jadi besar punya uang, tidak punya waktu. Maka yang dilakukan tidak perlu bangun tapi mengakusisi.


PENDIDIKAN
·       SD Van Lith, Jakarta (1975)
·       SMP Van Lith, Jakarta (1978)
·       SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
·       Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
·       Executive IPPM (MBA; 1993)
KARIR
·       Pendiri PT. Pariarti Shindutama
·       Pemilik Bandung Supermal
·       Pemilik Trans Corp.
·       Pemilik Para Group
·       Komisaris Utama PT Carrefour Indonesia
BUKU                            
·       Si Anak Singkong
PENGHARGAAN
·       Urutan 937 dari 1.000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes
  • Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional (1984-1985) - Penghargaan sebagai anggota civitas akademika yang berjasa kepada fakultas dan universitas
  • Eksekutif Muda Berprestasi 1992-1993 dari Studio Seven Production, Jakarta (23 Mei 1993)
·       Soegeng Sarjadi Award


3.      Andrie Wongso

Nama Lengkap : Andrie Wongso
Profesi : -
Agama : Budha
Tempat Lahir : Malang, Jawa Timur
Tanggal Lahir : Senin, 6 Desember 1954
Zodiac : Sagittarius
Warga Negara : Indonesia
BIOGRAFI
Andrie Wongso adalah  salah seorang motivator sukses dari Indonesia. Sudah lebih dari 20 tahun ia menggeluti bidangnya sebagai motivator untuk berbagai cerita dan motifasi yang membangkitkan semangat.
Perjalanan hidupnya dimulai saat ia terlahir di Kota Malang pada tahun 1954 tanggal 6 Desember. Andrie Wongso terlahir dari sebuah keluarga miskin yang hidup serba kekurangan. Andrie adalah anak ke dua dari tiga bersaudara. Kakak dan adiknya seorang laki-laki juga. Bapaknya bekerja sebagai seorang nahkoda dengan penghasilan yang serba kekurangan. Keluarga Andrie Wongso tinggal di sebidang tanah kontrakan. Ibunya berprofesi sebagai penjual kue.
Andrie Wongso sempat mengenyam pendidikan tingkat SD hanya hingga kelas 6 (umur 11 tahun), itupun tidak sampai lulus. Sekolah Mandarin tempat Andrie ditutup karena saat itu bergejolak gerakan pemberontakan Gestapu PKI dan orangtuanya tidak mampu membiayai pemindahan sekolah Andrie. Dengan umurnya yang masih kecil, Andrie terpaksa menjalani hidupnya untuk membanting tulang membantu menghidupi keluarganya. Andrie tidak merasakan kehidupan seperti anak-anak sebayanya saat itu.
Kehidupan masa kecilnya penuh perjuangan dengan semangat hidup yang tinggi. Akhirnya masa kecil hingga remajanya dihabiskan untuk membantu orangtuanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan membuat kue dan berkeliling untuk menjajakannya ke beberapa toko dan pasar.  Dengan kondisi yang dialaminya, ia mulai berfikir untuk mengubah nasib hidup. Ia tidak ingin kalau harus terus hidup serba kekurangan.Sejak itu Andrie memutuskan sesuatu.
Pada umurnya yang telah menginjak 22 tahun ia ingin mengadu nasib ke Ibukota Jakarta. Andrie telah siap dengan pilihan hidupnya ini, ia tidak takut apapun konsekuensi yang akan dihadapinya kelak saat sudah berada di Jakarta. Dengan tekad yang bulat serta semangat dan kejujuran hatinya, ia melangkah untuk berjuang menuju kesuksesan. Awal kariernya di Ibukota Jakarta ia melamar sebagai pemain film, dan hasilnya gagal.
Bekerja sebagai salesman bahan-bahan listrik dan kabel di Pasar Kenari Jakarta adalah pilihan keduanya pada awal Januari 1979. Pekerjaan yang dilakukannya saat itu lumayan banyak dari mulai pengepakan atau pembungkusan hingga barang di antar ke tempat pesanan hingga menjadi kuli barang untuk pelanggannya. Dari pekerjaannya tersebut Andrie diberi upah sebesar Rp 3000/bulannya.
Pada saat itu nilai tersebut cukup kecil untuk hidupnya karena harus dipotong untuk beberapa cicilannya yang masih juga harus disisihkan untuk keluarga di kampung halamannya. Di lubuk hatinya mulai mengatakan bahwa itu bukanlah pekerjaan yang diinginkannya.
Setelah satu tahun berlalu, tekatnya kuat dan bulat untuk melamar pekerjaan sebagai pemain film untuk kedua kalinya. Dengan hobi bermain kungfu dari semasa beliau kecil dan kemampuannya untuk dapat membuka diri di semua golongan mengantarnya untuk dapat membuat sebuah perguruan kungfu Hap Kun Do.
Pada saat itu film-film laga dari Taiwan merajai perfilman di Indonesia. Saat itu akhirnya beliau melamar kerja sebagai bintang film dan diterima oleh perusahaan Eterna Film Hongkong, dengan kontrak 3 tahun. Untuk pertama kalinya Andrie ke luar negeri.  Setelah 3 tahun berlalu dan sudah merasakan suka dukanya bermain film di Taiwan, Andrie mulai tahu, dunia film bukanlah dunianya. Kemudian ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia, negeri tercintanya.
Sepulang dari Taiwan Andrie memutuskan untuk tidak melanjutkan kontraknya di dunia perfilman. Banyak orang yang mencibirnya dengan menganggapnya tidak berhasil di bidang film karena tidak ada satu film yang dibintanginya berhasil menjadikannya peran utama. Bagi Andrie sendiri, dirinya telah sukses karena mental dalam memperjuangkan impiannya yang telah menjadi kenyataan.  Berani mengambil keputusan besar yang dapat merubah kehidupannya menjadi sangat berbeda.
Banyak sudah peristiwa yang sudah beliau lalui. Dengan berjalannya cerita kehidupan, beliau menandainya dalam beberapa kata-kata mutiara dalam buku hariannya. Pada saat melihat sebuah kata-kata mutiara indah buatan Andrie, seorang teman kosnya mencontek kata-kata tersebut. Mulai saat itulah timbul untuk membuat kartu ucapan. Kata-kata yang terdapat pada kartu ucapan ini selain berfungsi sebagai motivasi hidup Andrie juga sebagai motivasi hidup orang lain. Dengan bantuan kekasihnya, Haryanti Lenny, yang sekarang telah menjadi istrinya, ia memulai bisnis membuat kartunya dengan merk HARVEST yang kemudian menjadikan nama Andrie Wongso menjadi Raja Kartu Ucapan.
Setelah itu diversifikasi ke beberapa perusahaan pun dilakukan dengan menuju ke bidang holografi, begitu juga perusahaan mainan. Selain itu ia juga mendirikan beberapa foodcourt dan berkecimpung dalam bidang pendidikan. Andrie saat itu juga mendirikan AW motivation training dan AW Publishing, serta dapat membuka beberapa outlet AW Success Shop atau dapat disebut juga  toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi.
Sejak tahun tahun 1989, beliau telah menjadi motivator dalam/intern pada PT. Harvindo Perkasa (Harvest Fans Club) di beberapa kota. Kemudian dari situlah ia sering melakukan pelatihan motivasi, tidak hanya untuk Harvindo tetapi juga untuk berbagai perusahaan dan instansi. Kini, ia dijuluki sebagai Motivator No. 1 di Indonesia dengan gelarnya Andrie Wongso, SDTT, TBS. Yang artinya Sekolah Dasar Tidak Tamat, Tetapi Bisa Sukses.
PENDIDIKAN
·  SD Mandarin di Malang, Jawa Timur (tidak tamat hanya sampai kelas 6 SD)
KARIR
·  Motivator
4.      Gita Irawan Wirjawan
Nama Lengkap     : Gita Irawan Wirjawan
Tempat Lahir        : Jakarta
Tanggal Lahir       : 
Selasa, 21 September 1965
Zodiac                  : 
Virgo
Warga Negara      : 
Indonesia
Agama                  : 
Islam
Profesi                  : 
Pengusaha
Hobby                  : 
Musik Jazz | Golf | Basket | Renang | Sepakbola
Istri                       : 
Yasmin Stamboel
Ayah                    : 
Wirjawan Djojosoegito
Ibu                        : 
Paula Warokka Wirjawan

Situs Web        : 
Www.Ayogitabisa.Com

BIOGRAFI
Gita Wirjawan  adalah seorang pengusaha yang sukses dan juga merupakan salah satu mantan Calon Presiden Indonesia tahun 2014 ini. Untuk lebih mengenal sosok pengusaha ini, akan di ulas kembali biografi Gita wirjawan yang merupakan pengusaha, pencinta musik, olah raga serta politik. Nama asli dari gita adalah Gita Irawan Wirjawan. Ia lahir di Jakarta, 21 September 1965. Ayahnya bernama Wirjawan Djojosoegito dan ibunya bernama Paula Warokka Wirjawan. Gita memang dikenal sebagai tokoh pengusaha yang sukses. Perjalanan gita dalam membangun kesuksesannya tak luput dukungan dari orang tua dan keluarganya. Tahun 2008, ia mendirikan sebuah perusahaan bernama Ancora Capital (tempo), yaitu sebuah perusahaan investasi di bidang pertambangan dan sumber daya. Perusahaan yang didirikannya tersebut, ia dirikan setelah mundur dari jabatannya sebagai Presiden Direktur (presdir) JP Morgan Inodesia di tahun 2006-2008.
Dalam buku biografi Gita Wirjawan, ia menempuh S1 nya di Texas yaitu di Universitas of Texas di Amerika Serikat. Selama kuliah, ia bekerja paruh waktu guna mengasah bakatnya di bidang wirausaha, ia bekerja di sebuah restoran di Texas. Lulus dari Texas, ia melanjutkan S2 nya di Baylor Universitas tahun 1989 dan fokus mengambil jurusan administrasi di bidang bisnis. Setelah lulus, ia memulai karirnya dan melamar pekerjaan di Citibank. Tahun 1999, ia kembali mengambil kuliah S2 nya di Harvad University dengan mengambil jurusan public administration dan lulus di tahun 2000. Riwayat perjalanan hidup gita di bidang pekerjaan bisa dibilang sukses. Setelah menggali pengalamannya di Citibank ia melanjutkan karirnya bekerja di ST Telekomunikasi di Singapore sampai tahun 2006. Dan kemudian ia pun menjabat sebagai direktu utama di JP Morgan Indonesia. Untuk membuktikan keahliannya dalam menjalankan pekerjaannya, ia pun mundur dari JP dan mendirikan perusahaan barunya sendiri yaitu Ancora Capital. Ia merasa benar-benar cocok dengan bidang finansialnya. Hanya dalam waktu hitungan bulan, ia pun berhasil mengambil beberapa saham diperusahaan besar seperti Perusahaan Apexindo, Perusahaan PT Bumi Resources, Prata Duta, Perusahaan Multi Nitrat Kimia, Perusahaan Properti di Jakarta dan juga di Bali.
Selain mengulas kembali biografi Gita Wirjawan di bidang sepak usahanya, akan lebih menarik juga di ulang tentang hobi dan bakatnya. Dalam riwayat hidupnya gita, ia sangat mencintai yang namanya musik Jazz. Ia bahkan berhasil mendirikan sebuah produksi musik yang bernama Omega Pasific Production. Kesuksesan rumah produksi yang didirikannya, ia juga telah menandai seorang pianis Nial Djuliarso, Bali Loungue yang di Vokalisi oleh Tompi dan Jazz Cherokke di album jazz yang diproduksinya. Yang lebih hebatnya lagi, beberapa lagu yang di nyanyikan, aransemennya di buat oleh gita sendiri. 
Selain bisnis dan musik, ia juga sangat menyukai olah raga yang bernama golf. Diusianya yang masih 10 tahun ia bahkan memang sudah suka dengan nama olah raga golf. Sangking sukanya, ia pun juga mendirikan lapangan golf yang diberi nama Ancora Golf. Dan karir gita ternyata tidak berhenti di bidang usaha, musik dan olah raga. Pada tanggal 11 November 2009 ia pun di tunjuk oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk diangkat sebagai BPKM yang tergabung di Kabinet Indonesia Bersatu, dan diangkat sebagai ketuanya. Ia bertugas sebagai pembenah dari masalah investasi yang telah di derita Indonesia, tahun 2011 kemudian ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Bersatu II. Tanggal 31 Januari 2014, ia pun mengundurkan diri dari menteri perdagangan karena ia memutuskan untuk ikut dan fokus pada pencalonanya sebagai capres 2014 yang di usung oleh Kabinet Partai Demokrat.

Pendidikan Gita Wirjawan 

  • S-2 di Harvard University, lulus 2000
  • Kennedy School of Government,
  • Harvard University, 1992

  Karir Gita Wirjawan  

  • Goldman Sachs, 2001-2004
  • ST Telekomunikasi, Singapura, 2005-2006
  • Presdir JP Morgan Indonesia, 2006-2008
  • Anggota Dewan Direktur Independen di Telekom Malaysia International
  • Komisaris Pertamina
  • Pendiri Ancora Capital (2008), Ancora Golf, Omega Pacific Production, Ancora Foundation
  • Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), 2009-2011
  • Menteri Perdagangan (2011-2014)


5.      Sri Prakash Lohia
Lahir
11 Agustus 1952 (umur 61)
Kolkata, India
Tempat tinggal
London, Britania Raya
Kewarganegaraan
 Indonesia
Pendidikan
Bachelor of Commerce
Almamater
University of Delhi, 1971
Pekerjaan
Pengusaha
Organisasi
Indorama Corporation
Dikenal karena
Pendiri dan ketua Indorama Corporation
Kekayaan bersih
$3 miliar (2013)
Pasangan
Seema Lohia
Anak
2


Sri Prakash Lohia adalah pendiri dan ketua Indorama Corporation. Indorama Corporation adalah perusahaan petrokimia dan tekstil. Lohia lahir dan besar di India, tetapi menghabiskan sebagian besar masa hidup profesionalnya di Indonesia sejak tahun 1974. Pada tahun 2013, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-6 di Indonesia dengan kekayaan bersih US$3 miliar.


Sri Prakash Lohia merupakan pengusaha asal India yang memiliki usaha di bidang tekstil. Ia merupakan salah satu dari pengusaha kaya yang dapat anda panuti ialah pengusaha kaya asal India yang mengubah kewarganegaraannya menjadi Indonesia. Ada banyak sekali pengusaha tekstil dari India yang mencoba untuk mengadu nasib mereka di bidang tekstil di Indonesia. Tidak sulit bagi anda jika anda tertarik untuk mengetahui perkembangan dan bagaimana cara seorang pengusaha dalam meraih kesuksesan mereka. 

Berdasarkan versi majalah Forbes yang telah diluncurkan baru-baru ini, Sri Prakash Lohia merupakan salah satu nama dari orang terkaya yang ada di dunia. Hal ini merupakan suatu kejutan diluar dugaan karena sebelumnya nama ini tidak pernah masuk kedalam daftar orang terkaya di dunia. Prakash merupakan salah satu dari tujuh nama baru yang muncul di daftar orang terkaya. Pria keturunan India ini memilih untuk menjadi warga negara Indonesia dan berhasil meraih kekayaan sebesar US$2,65 dengan perusahaan Indorama. Kekayaan yang diperoleh ialah kekayaan yang semata-mata berasal dari Indorama Corporation. Ini merupakan perusahaan polyester yang pertama kali didirikan bersama dengan ayahnya yaitu, ML Lohia. Pada mulanya, Indorama mendirikan pabrik benang sekitar tahun 1976 di Indonesia dan meraih kesuksesannya.

Saat ini, Prakash telah meraih kesuksesannya melalui perusahaan Indorama. Ada beberapa produk yang ditawarkan di perusahaan ini seperti polypropylene, polyethylene, PET resin, poliested sampai sarung tangan medis. Saat ini pabrik dari perusahaan Indorama dapat dengan mudah ditemui di berbagai kota terutama di Jakarta. Dengan mengetahui sejarah singkat mengenai profil Sri Prakash Lohia maka anda dapat dengan mudah mengetahui bagaimana cara pengusaha untuk meraih kesuksesan mereka. Ada beberapa jenis perusahaan yang dinaungi oleh grup dari Indorama. Salah satu perusahaan yang menaungi ialah perusahaan pembuat tekstil yang bekerja di bawah PT Indorama Synthetics dan juga berasal dari perusahaan petrokimia.

Ada beberapa jenis bisnis yang dikerjakan oleh perusahaan Indorama. Disini mereka juga membuka usaha pembuatan benang pintal yang digawangi oleh Indorama IPLIK, Indorama Shebin, dan ISIN Lanka. Perusahaan di bidang sarung tangan yang dikelola oleh perusahaan Medisa Technologies ini melakukan beberapa jenis pengembangan bisnis. Saat ini, Indorama juga mengawangi beberapa jenis bisnis yaitu pengembangan usaha Real Estate yang bergerak di bawah naungan Indorama Real Estate.

Beberapa jenis bisnis di bidang Real Estate bermula sejak tahun 1995 dan telah meraih kejayaan mereka. Oleh karena itu setelah sukses di berbagai bidang membuat perusahaan ini semakin memiliki nama di dunia. Pada tahun 2008, perusahaan yang bernama Indorama Corp juga telah melakukan investasi ke negara lain melalui Indorama Ventura PCL yaitu salah satu polyester terintegrasi yang cukup besar di dunia dan juga telah terdaftar di Bursa Efek Thailand.

Berikut Sekilas Wawancara Sri Prakash Lohia dengan Wartawan Tempo:

Apa saja bisnis Anda hingga sekarang?
Kami mendirikan pabrik pertama di Purwakarta pada 1974. Pabrik pemintalan benang itu baru mulai berproduksi 1975 dengan sekitar 2.000 karyawan. Investasi awal adalah US$ 10 juta. Setelah itu, kami masuk ke bisnis
 polyester pada 1992, lalu ke polyethyleneuntuk bahan baku botol, seperti Coca-Cola, Pepsi, dan Aqua. Yang kami produksi adalah resin, bukan botolnya. Pada 1995, kami masuk ke bisnis packaging. Hingga sekarang bisnis packaging kami sudah tersebar di 20 negara dengan sekitar 25 ribu pegawai.

Mengapa tertarik menggeluti bisnis petrokimia?
Saat itu persaingan di Indonesia belum banyak. Di dunia juga hanya ada lima hingga enam orang yang terjun di bisnis ini. Selama masih di bawah sepuluh orang, masih bisa mengontrol dan memberi keuntungan. Tetapi, bila persaingan telah mencapai angka ratusan, akan sulit karena pasar juga terbagi-bagi.

Apakah ada rencana merambah ke sektor lain?
 
Tidak ada, kami ingin berfokus di bisnis yang sudah ada, yaitu industri dan produksi saja. Indorama masih memiliki proyek dan rencana lain dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Kami juga melakukan ekspansi hingga ke Nigeria. Awalnya Indorama mengambil alih perusahaan milik pemerintah setempat yang terbengkalai. Setelah dilakukan perbaikan, kami mencoba mengembangkan bisnisnya. Kami tidak mengambil alih pabrik yang bangkrut, tetapi perusahaan yang masih memiliki harapan.
 

Seberapa besar prospek pasar di Afrika?
Indorama merupakan satu-satunya produsen petrokimia di Afrika Barat dengan produksi 440 ribu ton per tahun. Perusahaan di Afrika merupakan aset yang paling menguntungkan dan paling sukses di Grup Indorama. Dari US$ 600 juta penjualan, perusahaan meraih untung sekitar US$ 300 juta (Baldwa menambahkan, Indorama akan membangun pabrik kedua di bidang urea
 fertilizer. Nilai investasinya US$ 1,2 miliar. Pabrik pertama dibangun pada 2006).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar